
Kampar,BeritaSumbar.com– Cerita Tukang Bubur naik haji sudah tidak asing di mata masyarakat. apalagi yang hobby mejeng depan televisi menonton sinetron yang di tayangkan tv swasta Indonesia. Tapi itu hanya narasi atau cerita layar kaca. Lain halnya dengan yang ada di Kabupaten Kampar Riau pada musim haji tahun ini.
Ada Jama’ah Calon Haji (JCH) berprofesi sebagai pedagang sayur eceran yang berangkat ke tanah suci tunaikan rukun islam yang kelima ini.. Demikian disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar, Drs H Alfian MAg, yang di dampingi Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah, H.Dirhamsyah,MSy pada hari kamis (10/08).
Ketika menyambut dan menyalami salah seorang JCH Kampar yang mengantarkan Kopernya, diruang terbuka Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar, Alfian mengatakan “menunaikan ibadah haji adalah hal yang sangat dirindukan oleh seluruh umat Islam sedunia, tak terkecuali walaupun ia miskin ataupun kurang mampu. Jika niat hati sudah tertanam dengan mantap, maka berbagai cara akan dia lakukan walaupun berpuluh tahun mengumpul uang dari hasil jerih payahnya, untuk bisa menunaikan Ibadah Haji”, Ucapnya.
Lanjut ia menyampaikan bahwa pada Tahun ini, kita diberikan contoh oleh Allah SWT, melalui salah seorang JCH kita yang berangkat menunaikan ibadah haji pada musim haji tahun ini. Nama Ibu kita ini adalah Saniyah Bidin Maate Binti Bidin Maate. Alamat Jalan Flamboyan RT 002/RW 001, Langgini, Kec. Bangkinang Kota. Umur 75 tahun, Nomor porsi 0400063547, dan nomor Paspor B6776891.
“Ibu Saniyah ini sehari-hari bekerja sebagai tukang(pedagang eceran) sayur, yang berjualan di Pasar Inpres Bangkinang. Walaupun berjualan sayur yang mendapat pengasilan belasan ribu, bahkan beberapa ribu saja sehari. Namun tidak menyurutkan semangatnya untuk berangkat ketanah suci”, sebut Kakan Kemenag Kampar seperti dilansir portal online erariau.com.
Alfian pun menambahkan, “Setiap hari, uangnya dikumpulkan dan disisihkan, hingga akhirnya beliau bisa mendaftarkan naik haji dengan mengambil nomor porsi haji. Alhamdulilah, pada tahun ini Allah SWT mengabulkan do’a dan pintanya, sehingga bisa menunaikan ibadah haji.” Ucapnya lagi.
“Sungguh pengorbanan yang luar biasa, puluhan tahun menabung dari hasil jualan sayur, Ibu Saniyah ini akhirnya membutikannya, bahwa bisa berangkat ke tanah suci walaupun hanya sebagi tukang sayur”, ungkap Alfian.
“Mudah-mudahan dari kisah ibu Suhaida ini, bisa menjadi inspirasi buat kita, menjadi pelecut dan semangat buat kita, untuk bisa menunaikan rukun Islam yang ke-5. Percayalah, Kalau Allah berkehendak, tidak ada yang tidak mungkin. Untuk itu teruslah berdo’a dan berusaha, semoga impian kita untuk menunaikan ibadah haji, juga di ijabah oleh Allah SWT,” tutup Drs.H.Alfian.MAg sumber (http://www.erariau.com/ )
Berita Sumbar - selengkapnya --> http://ift.tt/2wKUmGW
Comments
Post a Comment