Setahun Berda’wah di Kota Payakumbuh, Muhammad Nur Siddiq Mohon Pamit Kembali Ke Garut

BeritaSumbar.com -

Payakumbuh–Dalam wirid pengajian rutin Jum’at lingkungan kankemenag Kota Payakumbuh yang kali ini, Jum’at (27/10) diisi dengan ta’lim kitab kuning dengan Ustadz Muhammad Nur Siddiq dari Garut. Disamping menyampaikan materi ta’lim, Buya yang kerap disapa Siddiq juga sampaikan pamit untuk kembali ke Garut setelah sekitar 1 tahun berdakwah di Kota Payakumbuh, melalui program hafidz dan tahsin terkhususnya di Mushalla Baiturahmah kelurahan Sawah Padang Aur Kuning Kec Payakumbuh Selatan. Siddiq sampaikan terima kasih kepada warga, jemaah mushalla dan jajaran kemenag Kota Payakumbuh, Siddiq pun juga sampaikan maaf jika selama bergaul ada khilaf.

Sebelumnya, wirid yang berdurasi 1 jam, Siddiq memaparkan materi mukjizat dan pendukung lainnya.

Mukjizat

Mukjizat berasal dari bahasa Arab معجزة yang artinya melemahkan, yaitu membuat sesuatu menjadi tidak mampu. Mukjizat merupakan sesuatu yang luar biasa sehingga manusia tidak mampu mendatangkan hal yang serupa. Menurut istilah, mu’jizat berarti sesuatu yang luar biasa yang terjadi dalam diri nabi atau rasul Allah SWT. Mukjizat bertujuan untuk membuktikan kenabian atau kerasulan seorang nabi atau rasul Allah SWT yang tidak dapat ditiru oleh siapapun dan untuk melemahkan segala macam usaha dan alasan orang kafir dan menentang islam, dan menyeru kepada umat agar percaya akan keesaan Allah.

Adapun unsur yang harus ada dalam mukjizat, antara lain, bahwa mukjizat merupakan kejadian luar biasa yang tampak pada diri seorang nabi, untuk memudahkan terhadap tantangan dari kaum yang menyangsikan kedudukan seorang nabi. Mukjizat itu akbar, Manusia tidak mampu menandingi hal yang luar biasa tersebut.

 

Allah SWT, berfirman dalam Q.S. ASY-SU’ARA’: 4 yang artinya : “

“Jika Kami kehendaki niscaya Kami menurunkan kepada mereka mukjizat dari langit, maka senantiasa kuduk mereka tunduk kepanya”

Mukjizat itu ada 2 macam yaitunya mukjizat Hisyiah (kasat mata) dan mukjizat aqliyah (mengajak manusia untuk memikirkan)

Wirid rutin Jum’at di mushalla Baiturrahmah yang diikuti seluruh ASN jajarn kankemenag, Sidddiq juga menambahkan materinya terkait Karamah ( keadaan dan kemampuan luar biasa yang Allah berikan kepada Wali Allah), Ma’unah (pertolongan Allah untuk mukmin untuk mengatasi kesulitan yang kadangkala diluar akal sehat manusia) dan Irshaah (kejadian istimewa yang terjadi pada diri calon nabi

“Tampak jelaskan perbedaan antara mukjizat dengan karamah, ma’unah dan irshash,” tukuk Siddiq sambil sampaikan salam perpisahan.

Kepala kankemenag diwakili Plh. Kasubbag TU, Ustaniar yang didampingi pengurus mesjid, Hj. Radias menyampaikan ucapan terima kasih.

“Kami atas nama pimpinan mengucapkan terima kasih kepada Siddiq, yang selama ini telah mengabdikan diri di pemko Payakumbuh dan jajaran kankemenag. Ini adalah dukungan dan kerjasama yang baik dengan kampus tempat Siddiq mengabdi,” ucap Ustaniar

“Selamat menjalankan program Magister, doa kami mengiringi Siddiq kembali ke Garut. jangan lupa pamit dengan pemko dan Ketua DPRD Payakumbuh,” imbuh Radias.

Dalam wirid sekaligus perpisahan dengan ustadz Muhammad Nur Siddiq tampak dihadiri Plh. Kasubbag TU, Ustaniar yang hadir bersama pejabat dan staf jajaran kankemenag Payakumbuh. Selain itu juga dihadiri pengurus Mushalla Baiturrahmah. Perpisahan dengan Siddiq, jemaah menyerahkan sedikit dana untuk belanja dalam perjalanan Siddiq ke Garut.ul



Baca berita selengkapnya di sini..

from Berita Sumbar
via BeritaSumbar.com

Comments