Satpol PP Amankan Pelajar Sekolah Menengah Pertama Yang Tergabung Dalam Group WA Pornografi

BeritaSumbar.com -

Pariaman, beritasumbar.com,-10 Pelajar tingkat sekolah menengah pertama dan 1 pelajar sekolah dasar terjaring dalam operasi tindak lanjut laporan warga Kota Pariaman. Operasi ini dilakukan setelah ada laporan warga tentang kegiatan di salah satu group wa yang isinya anak anak bawah umur dan bahasan group tersebut berbau pornografi.

Para pelajar tersebut dipanggil ke kantor Satpol PP Kota Pariaman dengan didampingi orang tua masing masing untuk dimintai keterangan dan didata serta dilakukan ters urine serta untuk dilakukan pembinaan.

Para pelajar ini dijaring karena penyalahgunaan hanphone android. Mereka eksis di salah satu Group WA yang mereka namai “PP”. Dimana digroup ini aktifitasnya hanya seputaran pornografi dan pornoaksi. Bahkan yang sangat memiriskan dari mereka yang terjaring saat di mintai keterangan mengaku sudah ada yang melakukan seks menyimpang dan hubungan seks bebas. Pelaku ada yang berstatus pelajar SMP di Kota Pariaman dan ada yang dari luar Daerah ini.

“ Kronologis kejadian pada tanggal 23 Feb 2019 berawal dari laporan pihak sekolah,yang menerapkan  larangan pelajar membawa HP Android kesekolah.

Dan dalam razia sekolah ada kedapatan oleh salah seorang guru ada seorang pelajar yang membawa handphone kesekolah. Saat di cek ternyata ada group wa yang  isinya konten konten tentang kenakalan remaja,pornografi dan pornoaksi. Baik dalam bentuk video,foto dan lainnya. Juga ada aturan yang mana anggota group harus membagikan setiap konten yang ada melalui WA atau Massenger.

Juga di temukan di hp pelajar tesebut group untuk informasi tawuran di antar Pelajar di kota Pariaman. Untuk pengembangan lebih lanjut, pihak sekolah minta bantuan Satpol PP Kota Pariaman untuk menelusuri lebih dalam hal ini. Serta untuk melakukan pembinaan bagi para pelajar ini agar bisa terhindar dari prilaku yang tidak sesuai dengan norma agama dan adat. Apalagi salah satu group wa pelajar ini di motoi dengan “Perang” yang mana mereka anggota group ini sering melakukan tawuran antar pelajar.

Senin 25/2 usai dilakukan penyidikan dan pengembangan tidak ada ditemukan diantara mereka yang melakukan penyalahgunaan narkoba. Namun dalam hal prilaku seks menyimpang dan bebas ada di temukan. Untuk ini dilakukan pembinaan dan arahan dan pengambilan data para pelajar tersebut. Setelah itu mereka dipulangkan kerumah masing masing dengan didamping orang tua masing masing, ujar Riri.

Di kesempatan yang sama Lembaga Perlindungan Korban Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak LPKTPA Unit Rumah Perlindungan Sosial Anak RPSA Kota Pariaman Teta Sabar “akan mendampingi dan akan bawa psikolog dan menangapai pihak sekolah akan lansung kerumah dengan malakukan tatap muka untuk dilakukan pembinaan , Teta berharap kepada orang tua agar memberikan perhatian dan didikan diluar sekolah serta melakukan pengawasan terhadap nanaknya masing masing agar tidak melakukan kekerasan kepada anak.

Penyebab dari perilaku tersebut dikarenakan Kurangnya kontrol Keluarga dan kurangnya kepedulian lingkungan dan yang ketiga keterbatasan ekonomi” cetus teta. Terkait Kota Pariaman layak anak anak Teta juga menyampaikan “ mungkin saja karena keterbatasan tenaga dari pemerintah itu sendiri jadi tidak semuanya diketahui oleh belaiu kondisi yang terjadi di lapangan” lanjut Teta. (syamsul)



Baca berita selengkapnya di sini..

from Berita Sumbar
via BeritaSumbar.com

Comments