Sekretris Fatayat NU Perempuan Pertama Menjadi Ketua Panwascam Kabupaten Sijunjung


Sijunjung–Di balik perhelatan Pemilihan Kepala Daerah Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Pilgub), serta pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Kabupaten Sijunjung pada tahun 2020. Lembaga Badan Pengawas Pemilu Bawaslu Kabupaten Sijunjung, telah melantik 24 putra-putri terbaik menjadi Komisioner Panitia Pengawas Kecamatan pada Senin (23/12) di Converention Room Wisma Keluarga.

Salah satu tugas penting yang menjadi tolak ukur keberhasilan Pilkada hari ini, agar peserta pemilu patuh terhadap aturan. Nah, di antara para Panwascam di Kabupaten Sijunjung, ada tiga sosok perempuan yang menjadi sorotan banyak mata, apalagi dari sekian banyak pesaing hanya mereka yang bisa menembus penjaringan, dan ini merupakan salah satu mewakili setiap Daerah Pemilihan di Kabupaten Sijunjung atau sebagai keterwakilan perempuan yang sesuai dengan perundangan.

Keterwakilan perempuan, merupakan hal yang paling diperhatikan dalam sebuah lembaga. Salah satunya sosok permpuan yang mewakili perempuan dari Dapil II (Koto VII dan Sumpur Kudus) sebagai Panwascam Koto VII yakni Mutia Rahmi, S.Pd

Setelah, usainya kegiatan pelantikan dan bimbingan teknis terhadap semua anggota Panwascam. Wanita yang kini menjabat Ketua Panwascam Koto VII. Mutia Rahmi, S.Pd bahkan menjadi satu-satunya Ketua Panwascam Perempuan di Kabupaten Sijunjung

”Seorang perempuan juga bisa memimpin. Saya selalu buktikan dengan kinerja yang selalu berpijak pada aturan main,” ujar aktivis wanita satu anak ini

Perempuan kelahiran Bukit Bual tahun 199, mengaku sebagai Panitia Pengawas kecamatan ini adalah pengalaman pertama kalinya. Karenanya, dengan pengalamam tersebut membuat tantangan kerja yang dilakoninya harus totalitas, apalagi melakoni langsung sebagai ketua dan tidak ada alasan untuk mengemban amanah.

”Saya bekerja sebagai Panwascam baru pertama kali, dan pengalaman baru ini bukan alasan tidak bisa atau tidak mampu. Kalau tidak mampu kenapa mendaftar. Nah, tekad kerja jujur dan berintegritas adalah modal utama untuk mengemban amanah supaya totalitas” tuturnya.

Tantangan yang ia hadapi adalah mengatur waktu. Mutia Rahmi harus putar otak untuk membagi waktu. Sebab selain menjadi ketua Panwascam, ia juga sebagai ibu rumah tangga (IRT) dengan satu orang anak.

”Alahamdulilah, berkat dukungan Suami, mendapatkan keringanan dalam mengatur waktu, hingga saat ini masih terpegang semuanya” ujar dia.

Tak cukup di situ, Mutia Rahmi sosok aktivis perempuan yang memimpin organisasi pemudi Nahdlatul Ulama (Fatayat NU) sebagai Sekretris di Kabupaten Sijunjung, selain itu pernah aktif dan fokus membina nagari atau desa dalam program Inovasi Desa. Hingga hari ini di Nagari Bukit Bual ia juga memimpin ibu-ibu yasinan

”Dengan memiliki pengalaman lintas organisasi dan juga program di kecamatan Koto VII wabilkhusu di Nagari Bukit Bual. Paling tidak ini akan memudahkan saya bertugas di Panwascam, insyallah semua jadi ringan dan bisa terkendali,” pungkasnya ( Rezki Aryendi )


Berita Sumbar - selengkapnya --> https://ift.tt/2sVSpL4

Comments